Kejaksaan Agung Periksa 5 Orang Saksi korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo

JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) RI memeriksa 5 orang saksi yang terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo. 

Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumedana dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/2/2023) mengatakan tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa 5 orang saksi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 - 2022.

Baca juga: Kejagung RI Cegah 23 Orang ke Luar Negeri Terkait Perkara Korupsi BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika

Saksi-saksi yang diperiksa yaitu:

1. BI selaku Direktur Utama PT Surya Energi Indotama.

Baca juga: Puncak Peringati Hari Bakhti Adhyaksa Ke-62, Kejaksaan Negeri Pasaman Lomba Gerak Jalan

2. EN selaku pihak swasta. 

3. MY selaku Marketing PT Bumi Bangun Bersama.

Baca juga: Jaksa Agung: Sinergi Kejaksaan dengan Pemerintah Daerah Menjadi Kunci Keberhasilan Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi

4. DR selaku Direktur HRD PT Huawei Tech Investment. 

5. AI selaku Direktur PT Kedung Nusa Buana.

Baca juga: Tingkatkan Kinerja Bhabinkamtibmas, Kapolres Loteng Serahkan Enam Sepeda Motor Dinas

Adapun kelima orang saksi diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 hingga 2022 atas nama Tersangka AAL, Tersangka GMS, Tersangka YS, Tersangka MA, dan Tersangka IH. 

Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 hingga 2022. (*) 

Baca juga: Jaksa Agung Sererahkan 43 Bidang Aset Tanah untuk Pembangunan Pusat Kawasan Kebudayaan Bali